Kumpulan materi tarbiyah, kultum, resensi dan hikmah

Dalam pandangan banyak orang, ujian yang menimpa gerakan dakwah,apalagi jika terjadi terus-menerus akan menimbulkan berbagai prasangka yang buruk. Kenyataan secara lahiriah berbagai ujian dakwah adalah merupakan kerugian besar dan menjadi bahaya bagi dakwah dan pendukungnya. Tapi pada hakikatnya dalam dunia dakwah serta ukuran Rabbani (ketuhanan) justru sebaliknya. Kebaikan dan keuntungan itu antara lain: 
  1. Banyaknya pendukung2 dakwah yang syahid di tangan musuh2 dakwah secara lahirian merupakan kerugian besar karena hilangnya orang-orang pilihan dari arena dakwah dan kosongnya bidang dakwah dari aktivitas dan jihad mereka. Tapi hakikatnya syahidnya seseorang dalam memperjuangkan dakwah menunjukkan ketinggian dakwah dan mulianya tujuan dakwah. Hal tersebut memberi kesan dan pengaruh besar dalam jiwa, jauh lebih bermakna dari seratus penasihat. Itulah bahan bakar yang akan menyalakan iman dan semangat generasi selanjutnya.
  2. Ujian dakwah dapat membuat banyak aktivis dakwah yang berpaling dari kerja dakwah. Secara lahiriah barisan dakwah telah berkurang yang mengakibatkan dakwah kehilangan pendukung juga berkurang usaha-usahanya. Namun secara hakikat barisan dakwah justru makin teguh dan kuat karena semakin bersih dari titik-titik kelamahan. Selain itu Allah menggantikan yang hilang itu dengan kader-kader lain yang lebih mulia, sebagaimana firmanNya dalam Ali Imran:179 dan Muhammad: 38
  3. Ujian lain dapat berupa penindasan dan perintangan terhadap upaya-upaya dakwah seperti memberangus kitab, majalah dan melarang kegiatan dakwah. Walau penghasilan secara langsung akan berkurang, namun keuntungannya pelaku dakwah bertambah pengalaman dan semakin berpegang teguh dalam dakwah lebih kuat daripada sebelum datangnya ujian tersebut. Seperti firman Allah dalam As Shaff:8.
  4. Bahaya lain adalah penangkapan, pemenjaraan, penyiksaan, dan penderitaan bertahun-tahun oleh aktivitis dakwah. Secara lahiriah memang merupakan kerugian tetapi hal tersebut merupakan lambang ketahanan dalam mempertahankan kebenaran dengan tidak pernah meninggalkan usaha dan dakwah. Ini sekali lagi dapat menyalakan iman di kalangan generasi baru dan generasi akan datang.
  5. Bahaya bisa berupa tuduhan palsu kepada para dai untuk merusak nama baik, menghina dan merusakkan mata manusia untuk lari dari dakwah serta Allah. Ini bukan persoalan baru, sejak jaman Rasulullah juga mengalami hal yang sama dituduh sebagai tukang sihir. Tapi sebagaimana sejarah telah mengukir bahwa kebohongan tidak pernah bertahan lama, dan kebenaran pada akhirnya pasti akan terungkap.
  6. Ujian selanjutnya dapat berupa pembekuan segala bentuk kantor, yayasan, sekolah rumah sakit, perusahaan milik gerakan dakwah dan terhentinya aktivitas risalah yang diemban lembaga tersebut. Kerugian secara materi jelas sangatlah besar, tetapi hal itu masih belum apa-apa dibandingkan yang dialami Rasulullah dan shahabat saat berhijrah ke Madinah dengan meninggalkan rumah, harta benda, bahkan sanak saudara. Tetapi Allah telah mengganti segala kehilangan mereka dengan kemenangan yang gemilang sampai akhirnya berdiri Daulah Islamiyah di Madinah. Hal ini juga mendidik para dai agar mereka tak dilalaikan oleh benda, tidak mabuk harta dan tak dikuasai dunia. Kesulitan dapat meyuburkan tolong menolong, tanggung jawab dan saling mengingatkan di antara para aktivis, seperti kaum Anshar dan Muhajirin. Terhentinya berbagai kegiatan akan membuat masyarakat kehilangan manfaat pengabdian sesuai dengan adab dan cara islam yang lebih menentramkan.
Demikianlah ujian merupakan sunnatullah dan undang-undang Allah yang telah, sedang, dan akan berlaku selama dakwah dan para dai ada. Ujian tersebut lahiriahnya merupakan bencana akan tetapi di balik itu terkandung kebaikan berupa nikmat dan karunia Allah. Tak ada yang dikehendaki Allah selain kebaikan untuk dakwah dan para pendukungnya. Berbagai bencana bukanlah saat kematian maupun pukulan, tetapi merupakan masa-masa yang dapat menghidupkan kekuatan dan mendorong dakwah agar berjalan dengan penuh kekuatan.
 
Diringkas dari: Fiqih Dakwah Jilid 1, Musthafa Masyhur Bab Tribulasi Dakwah Bagian Ketiga
[ Read More ]