Kumpulan materi tarbiyah, kultum, resensi dan hikmah


Terkadang seseorang merasa telah berdoa dan meminta kepada Allah SWT, tetapi doanya tak kunjung dikabulkan. Sikap tersebut dilarang oleh Rasulullah SAW, “Doa salah seorang dari kalian dikabulkan selagi ia tidak terburu-buru (minta) doanya dikabulkan. (Yaitu) Ia berkata ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (Diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Adapun banyak sebab doa seseorang tidak segera dikabulkan oleh Allah Ta’ala dan pasti ada hikmah di balik tidak dikabulkannya doa dalam waktu cepat. Di antara sebab dan hikmah itu sebagai berikut:

  1. Belum terpenuhinya syarat-syarat diterimanya doa atau adab berdoa, seperti: tidak menghadirkan hati saat berdoa, tidak mengutamakan waktu-waktu yang makbul, tidak khusyuk, dan lain sebagainya. 
  2. Ada dosa-dosa yang kita belum bertaubat darinya atau ada dosa di mana kita tidak bertaubat dengan jujur darinya. Karena itu hendaklah kita bertaubat dengan taubat nasuhah, dengan melengkapi syarat-syarat taubatan nasuhah. 
  3. Makanan dan minuman kita mengandung syubhat yang menghalangi terkabulnya doa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda “Hai Sa’ad (bin Abu Waqqash), makanlah makanan yang baik-baik, niscaya engkau menjadi orang yang doanya dikabulkan.”  
  4. Dalam harta kita terkandung hal-hal haram seperti riba, berasal dari sumber haram atau masih tersimpan hak-hak orang lain seperti zakat yang belum ditunaikan sehingga doa menjadi terhalang. Hendaknya kita segera membersihkan harta dan menunaikan hak orang lain atas harta kita. Dalam sebuah hadits shahih, “Lalu Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu menengadahkan tangannya ke langit untuk berdoa, ‘Ya Allah, ya Allah.’ Padahal, makanannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari sumber haram. Bagaimana doanya dikabulkan?” (Diriwayatkan Muslim, At Tirmidzi, dan Ahmad).  
  5. Allah Ta’ala sengaja menyimpan pahala doa dan akan diberikan di akhirat kelak atau Allah menghilangkan keburukan dari diri kita. Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika di atas bumi ada orang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, maka Dia mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.’ Seseorang berkata, ‘Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Allah lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.’ (Diriwayatkan At Tirmidzi, Ahmad dan Al Hakim). Di riwayat Al Hakim terdapat tambahan, ‘Atau Allah menyimpan pahala seperti doa itu untuknya.’ 
  6. Penundaan terkabulnya doa merupakan ujian baru dari Allah kepada seseorang. Allah ingin menguji iman seseorang dan menyeleksinya. Ketika doa tak segera terkabul, setan akan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang ‘Kenapa doa saya tak terkabul? Kenapa Allah begitu tidak adil?’ dan bisikan-bisikan lain sehingga orang tersebut berhenti berdoa. Seorang mukmin harus melawan bisikan-bisikan itu dan meyakini bahwa Allah ingin menguji hambaNya dengan berperang melawan bisikan iblis, maka hikmah itu cukup baginya. 
  7. Hikmah lainnya adalah seorang mukmin menyadari hakikat penting bahwa Allah pemilik segalanya dan pemilik berhak berbuat apa saja terhadap miliknya, dengan cara memberi atau tidak memberi. Maka jika Allah tidak memberi, maka itulah keadilan Allah dan Allah tahu yang terbaik bagi hambaNya. Hubungan Allah dengan manusia bukanlah seperti bos dengan buruh, yang langsung marah ketika gajinya tak segera diberikan. Sikap seorang mukmin tidak berubah terhadap Tuhannya ketika doanya tak segera dikabulkan dan malah semakin rajin beribadah. Nabi Yaqub as. –yang kedudukannya dekat dengan Allah- tak henti-hentinya mendoakan Nabi Yusuf as. –anaknya yang hilang- hingga doanya terkabul setelah 40 tahun lamanya.  
  8. Doa yang tak segera terkabul membuat kita senantiasa mendekatkan diri dan berlindung kepada Allah. Sebaliknya, jika permintaan terkabul, mungkin kita akan lebih sibuk mengurusi dunia dan tidak ingat terhadap Allah. Inilah realitas yang sering terjadi pada anak manusia, hendaknya diresapi sebagai hikmah bahwa Allah ingin selalu mendengarkan doa hambaNya. 
  9. Jika doa segera dikabulkan, mungkin kita malah terjerumus pada dosa atau berdampak buruk pada dien kita. Allah selalu tahu apa yang terbaik bagi hambaNya, segala sesuatu yang tampaknya baik di mata kita belum tentu baik bagi diri kita. Sebagai seorang muslim, hendaknya juga selalu berdoa yang baik-baik. 
  10. Hikmah yang terakhir adalah setiap permintaan punya ketentuan dan takaran. Ada doa yang memerlukan perjuangan panjang untuk terwujud seperti tegaknya Khilafah Islamiyah. Tidak realistis kalau kita berdoa meminta hal tersebut terkabul esok hari. Meski Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tiap doa punya takaran, syarat, pengorbanan, kerja keras, dan hasil yang hanya diketahui dengan pasti oleh Allah. Jika seorang mukmin meminta sesuatu yang besar, maka doa dan upaya yang dikerahkan pun harus lebih banyak. Demikianlah seorang mukmin hendaknya senantiasa berdoa dan berusaha dengan sabar dan istiqomah.
Sumber: Taushiyah Untuk Aktivis Islam , An Nadwah, 2003
[ Read More ]